LINGKUNGAN tempat bekerja ternyata dapat menjadi ancaman bagi kesehatan karyawan. Bagaimana itu bisa terjadi?
Bagi orang-orang yang masih aktif bekerja, hampir separuh waktu hidupnya dihabiskan di lingkungan tempat bekerja. Interaksi yang cukup lama itu ternyata juga membawa dampak bagi kesehatan masing-masing pekerja.
Bayangkan jika Anda bekerja di sebuah industri dengan berbagai peralatan teknologi di dalamnya. Belum lagi bagi Anda yang bekerja di lingkungan bekerja yang menggunakan bahan-bahan kimia sebagai faktor pendukung.
Interaksi karyawan dengan teknologi maupun bahan- bahan pendukung saat bekerja untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas ternyata dapat menimbulkan beragam penyakit bagi karyawan.
Seperti diungkapkan Ir Iyus Hidayat Mkes, pembicara dari Hiperkes Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, dalam pelatihan "Pengaruh Bahan Kimia terhadap Kesehatan Tenaga Kerja" yang diselenggarakan oleh Lippo Cikarang beberapa waktu lalu. Dia mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi memiliki dua sisi yang berlawanan.
Di satu sisi, teknologi menjadi positif karena mempercepat kinerja manusia dan dapat memberikan kualitas yang lebih baik untuk suatu produk. Namun, di sisi lain, teknologi juga mendatangkan dampak negatif, yakni menimbulkan polusi, baik itu air dan paparan potensi bahaya di lingkungan bekerja.
"Sementara SDM atau karyawan merupakan unsur penting untuk mengolah bahan baku dan peralatan lain yang mendukung," ujarnya.
Dampak negatif yang dikeluarkan teknologi tersebut, menurut Iyus, tentu saja dapat diminimalisasi melalui teknologi pengendalian terhadap lingkungan kerja.
"Juga upaya mencegah dan melindungi tenaga kerja agar terhindar dari dampak negatif dalam melaksanakan pekerjaan," sebutnya.
Pelatihan tersebut diikuti oleh perwakilan tenant yang berada di Delta Silicon. Kawasan tersebut terdapat 285 pabrik/perusahaan yang berada di bawah naungan manajemen Lippo Cikarang. Pelatihan ini diharapkan akan menghasilkan satu iklim kerja kondusif, yakni para tenaga kerja dapat bekerja dengan sehat dan nyaman.
"Pelatihan harus disertai dengan manajemen yang baik. Dengan demikian, tenaga kerja dapat bekerja secara efisien, efektif, dan produktif," harap Managing Direktur PT Lippo Cikarang Harun Permadi.
Untuk tujuan tersebut, pembicara lain dari Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bandung dr Diana Rosa mengatakan, adalah kewajiban perusahaan untuk melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan dan lingkungan kerja.
"Penyelenggaraan kesehatan kerja dapat diwujudkan dengan memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian pekerjaan dan fisik," ungkapnya.
Bantuan tersebut, menurut dia, dapat berupa meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan fisik karyawan. "Tentu saja upaya tersebut dilakukan dengan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif," ujarnya.
No comments:
Post a Comment