Kesehatan Lingkungan Sekolah, Kesehatan Lingkungan Masyarakat,  Kesehatan Lingkungan Kerja, Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Kesehatan  Lingkungan Hidup, Kesehatan Lingkungan Pemukiman, Kesehatan Lingkungan  ppt, Kesehatan Lingkungan Industri, Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Kesehatan Lingkungan Puskesmas dan Fungsi Puskesmas

A. Fungsi Puskesmas
Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka banyak terjadi perubahanyang mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi ‘Paradigma Sehat’. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain:

Kesehatan Lingkungan Sekolah, Kesehatan Lingkungan Masyarakat,  Kesehatan Lingkungan Kerja, Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Kesehatan  Lingkungan Hidup, Kesehatan Lingkungan Pemukiman, Kesehatan Lingkungan  ppt, Kesehatan Lingkungan Industri, Kesehatan Lingkungan Puskesmas


a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif,
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah (fragmente ) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated),
c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah, berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat,
d. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for service menjadi pembayaran secarapra-upaya,
e. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan konsumtif menjadi investasi,
f. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah, akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai “mitra” pemerintah (partnership),
g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization), menjadi otonomi daerah (decentralization),
h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan era desentralisasi.


B. Upaya Pelayanan Masyarakat
Upaya pelayanan masyarakat dapat di bedakan menjadi 2 :
1. Upaya Kesehatan Wajib
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesahatan Ibu dan Anak dan KB
d. Upaya perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Upaya Kesehatan Kerja
d. Upaya Kesehatan Mata
e. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
f. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
g. Upaya Laboratorium Medis dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat serta peningkatan Surveiland Epidemiologi untuk pencatatan
h. Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPSBK) dan PKPSBBM


C. Pembiayaan Puskesmas
Sumber Pembiayaan Puskesmas antara lain :
1. Pemerintah
Sumber biaya berasal dari Pemerintah Kabupaten yang dibedakan atas dana pembangunan dan dana anggaran rutin. Dana ini diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten.
2. Retribusi
Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan Puskesmas yang membiayai upaya kesehatan perorangan yang pemanfaatanya dan besarnya ditentukan oleh Pemerintah Daerah.
3. PT. ASKES
Puskesmas menerima dana dari PT. ASKES yang peruntukannya sebagai imbal jasa kepada peserta ASKES yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)
4. PT. JAMSOSTEK
Puskesmas menerima dana dari PT. JAMSOSTEK yang peruntukannya sebagai imbal jasa kepada peserta JAMSOSTEK yaitu Pegawai / karyawan yang berada dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja.
5. BPP (Badan Penyantun Puskesmas)
Dengan memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.


D. Model Organisasi Puskesmas Era Desentralisasi
Pengembangan model puskesmas mengikuti skenario yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan dan kinerja puskesmas. Dikembangkan dua skenario besar, yang pertama skenario pada kondisi dimana sistem pembayaran didominasi oleh out of pocket. Pada skenario ini kondisi lingkungan puskesmas yang harus diperhatikan adalah daya beli masyarakat, beban pelayanan public goods dan kondisi persaingan dengan swasta. Skenario kedua didasarkan pada kondisi dimana sistem pembayaran sudah didominasi oleh sistem asuransi atau jaminan, sebagaimana diamanatkan oleh UU SJSN, maka kondisi lingkungan yang harus diperhatikan adalah besarnya persaingan dengan swasta dan besarnya beban public goods yang harus ditanggung.
Dengan dikembangkannya skenario tersebut, maka setidaknya akan ada 4 macam model puskesmas, yakni :
1. Puskesmas public enterprise,
2. Puskesmas public goods,
3. Puskesmas private goods dan
4. Puskesmas konvensional.
Pada kondisi ekstrem, akan dilakukan liquidasi atau merger dengan puskesmas terdekat. Untuk puskesmas Industri, Pariwisata, Pedesaan, dan Perkotaan tetapan mengikuti skenario. Selengkapnya skenario tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Table 1. Skenario pengembangan puskesmas pada kondisi sistem pembayaran didominasi oleh out of pocket.


Daya Beli Masyarakat
Tinggi Rendah
Beban

Public Goods Tinggi

Persaingan dengan Swasta Tinggi Puskesmas Public Goods Puskesmas Public Goods
Persaingan dengan Swasta Rendah Puskesmas Public Enterprise Puskesmas

Konvensional

Beban

Public Goods Rendah

Persaingan dengan Swasta Tinggi Puskesmas Public Enterprise, atau Liquidasi Liquidasi atau Merger
Persaingan dengan Swasta Rendah Puskesmas Private Goods Puskesmas Konvensio

Table 2. Skenario pengembangan puskesmas pada kondisi sistem pembayaran didominasi oleh sistem asuransi atau jaminan.


Beban Public Goods
Tinggi Rendah
Persaingan dengan swasta Tinggi Puskesmas

Public Goods

Likuidasi atau

Merger

Rendah Puskesmas Public Enterprise Puskesmas Public Enterprise, Private Goods

No comments:

Post a Comment